Selasa 23 Dec 2014 16:42 WIB

Peran Ilmuwan Muslimah Belum Maksimal, Ini Alasannya

Rep: c83/ Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslimah (ilustrasi)
Foto: Onislam.net
Ilmuwan Muslimah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dekan Fakuktas Tarbiyah Universitas UIN Sahid Jakarta, Nurlena Rifai mengatakan, sejauh ini peran ilmuwan Muslimah dinilai belum maksimal. Hal tersebut dikarenakan, peran ilmuwan Muslimah masih dalam tingkat lokal dan nasional namun belum mampu bersaing dalam taraf internasional.

Menurutnya kriteria ilmuwan Muslimah yakni orang yang memiliki pemikiran mendalam yang didasari pada  penelitian ilmiah dan karya yang dihasilkan bermanfaat bagi masyarakat. "Belum maksimal.  Saya tidak punya data berapa jumlah ilmuwan muslimah di Indonesia. Tetapi saya menduga di setiap universitas ada ilmuwan Muslimah tapi masih dalam dalam tingkat lokal dan nasional. Tapi dalam tingkat internasional saya belum melihat," ujar Nurlena Rifai kepada ROL, Selasa (23/12).

Ia menjelaskan, penyebab belum maksimal peran ilmuwan Muslimah dikarenakan para Ilmuwan belum sepenuhnya menjadi akademisi yang melakukan research dan menghasilkan karya secara terus menerus. Selain itu, Ilmuwan Indonesia juga dituntut untuk berkiprah di masyrakat pada posisi sosial praktis sehingga keilmuan yang dimiliki kurang maksimal untuk disalurkan.

"Tradisi ilmuwan itu belum begitu kuat, dan akhirnya kita terjebak dalam masalah praktis," ujarnya. Penyebab lainnya yakni belum optimalnya perhatian dari pemerintah pada ilmuwan khususnya untuk dana research di perguruan tinggi yang dinilai masih kurang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement