REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran buku Islam (Islamic Book Fair/IBF) ke-14 akan digelar di Istora Senayan Jakarta, 27 Februari sampai 8 Maret 2015. Salah satu mata acara penting IBF 2015 adalah penganugrahan Tokoh Perbukuan Islam.
“Saat ini kami sedang menjaring nama-nama calon Tokoh Perbukuan Islam 2015,” ungkap Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Afrizal Sinaro kepada Republika di Jakarta, Senin (22/12).
Ia menambahkan, Ikapi DKI mempunyai waktu hingga satu bulan sebelum Hari-H pelaksanaan IBF 2015. “Pemenangnya akan diumumkan dan mendapatkan apresiasi dari Ikapi DKI Jakarta pada acara IBF 2015,” kata Afrizal.
Ia menyebutkan, penghargaan Tokoh Perbukuan Islam diberikan setiap tahun, sejak tahun 2005, bersamaan dengan penyelenggaraan IBF.
Penghargaan tahun 2015 merupakan yang kesebelas kali. “Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam bertujuan sebagai apresiasi Ikapi DKI Jakarta kepada pendidikan dan perbukuan Islam,” ujarnya.
Afrizal menjelaskan, ada dua kriteria utama pemilihan Tokoh Perbukuan Islam. Pertama, Tokoh tersebut memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan dunia pendidikan dan industri perbukuan Islam.
“Kedua, karya tokoh tersebut, di bidang perbukuan maupun bidang lainnya, diharapkan menjadi inspirasi bagi perkembangan kemajuan umat,” paparnya.
Ikapi DKI, kata Afrizal, menjaring nama-nama calon penerima penghargaan Tokoh Perbukuan Islam melalui dua cara. “Pertama, menjemput bola atau mencari sendiri. Kedua, menerima masukan dari masyarakat,” ujarnya.
Afrizal menyebutkan sejumlah nama terkenal yang meraih penghargaan Tokoh Perbukuan Islam, yakni Helvy Tiana Rosa, Gola Gong (Heri Hendrayana Haris), Haidar Bagir dan Prof Dr M Quraish Shihab.
Selain itu, Prof Dr Miftah Faridl, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, Asma Nadia, Dr M Syafi’I Antonio, serta Prof Dr Didin Hafidhuddin.
Ia menjelaskan, Helvy terpilih karena merupakan pelopor kaderisasi penulis melalui organisasi Forum Lingkar Pena (FLP) yang didirikannya.
Gola Gong terpilih karena merupakan anggota masyarakat yang amat peduli perkembangan minat baca dan dunia perbukuan melalui Rumah Dunia. “Adapun Haidar Bagir terpilih karena merupakan pelopor penerbitan Islam modern,” tuturnya.
Ia melanjutkan, Quraish Shihab terpilih karena merupakan seorang ulama dan penulis yang luar biasa, serta cendekiawan Muslim yang luar biasa dengan karya berupa buku yang mendunia. Salah satunya adalah Tafsir Al-Misbah.
Sementara itu Miftah Faridl terpilih karena merupakan tokoh ulama perintis penerbitan Islam di Indonesia melalui Penerbit Salman ITB. “Ahmad Syafii Maarif terpilih karena merupakan seorang intelektual yang sangat aktif menulis buku Islam,” tuturnya.
Afrizal menambahkan, Asma Nadia terpilih karena merupakan novelis muda wanita yang sangat produktif dan concern memberi dan mencerahkan wanita muslimah.
Muhammad Syafi’i Antonio terpilih karena merupakan seorang tokoh Muslim yang menjadi inspirasi melalui perjuangannya dalam memajukan ekonomi syariah di Tanah Air.
“Didin Hafidhuddin terpilih sebagai Tokoh Perbukuan Islam 2014 karena merupakan seorang ulama, pendidik dan penggerak ekonomi syariah, khususnya zakat,” papar Afrizal Sinaro menjelaskan. Lantas, siapakah yang akan terpilih sebagai Tokoh Perbukuan Islam 2015? Mari kita tunggu.