REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Paus Fransiskus akan bertemu dengan beberapa tokoh agama besar dalam kunjungannya ke Filiphina bulan depan. Melalui pertemuan ini, Paus Fransiskus ingin menyampaikan pesan toleransi untuk memerangi konflik-konflik agama.
Dalam kunjungan yang bertema 'Kasih dan Sayang' tersebut, Paus dijdwalkan akan berdialog dengan seorang tokoh Islam dari pusat kajian Islam terbesar di Filiphina dan pemimpin Budha yang berbasis di Taiwan. Dialog tersebut akan dilakukan selama 10 sampai 15 menit pada 18 Januari 2015 mendatang.
"Selain dengan tokoh Islam dan Budha, Paus juga akan bertemu dengan kepala Gereja Ortodoks Yunani yang berbasis di Hongkong. Serta, bertemu dengan pemimpin Hindu, uskup Protestan, dan seorang rabi yang berbasis di Manila" kata Pastor Carlos Reyes, panitia kunjungan Paus, dilansir Alarabiya, Senin (22/12).
Menurut Reyes, dialog akan diselenggarakan pada perayaan 400 tahun gereja Universitas Santo Tomas di Manila. Di sana, Paus juga akan bertemu dengan 25 ribu pemuda. "Kami sedang berdialog dengan dunia," kata Reyes. "Ini adalah tugas kita sebagai pemeluk agama. Kita tidak mengizinkan gerakan fundamentalis atau ekstrimis untuk melakukan perusakan terhadap agama."
Kunjungan Paus tersebut juga merupakan bentuk perwujudan perjanjian damai antara mayoritas Katolik dengan minoritas Muslim di Filiphina pada Maret lalu. Paus Fransiskus dijadwalkan akan tiba di Filipina pada 15 Januari mendatang dengan pengamanan yang ketat.