REPUBLIKA.CO.ID, LONGREACH -- Sebuah restoran di kota Longreach membuat tulisan "Maaf, tak menerima Muslim" pada papan penanda di depan restorannya. Tulisan tersebut kemudian diunggah oleh seseorang di media sosial yang kemudian merebut perhatian banyak orang.
Warga yang memfoto tulisan tersebut serta mengunggahnya di Facebook ialah Helen Day. Helen juga menjabarkan bahwa restoran anti-Islam tersebut bernama Eagle's Nest Bar and Grill. Helen mengunggah foto tersebut, Jumat lalu.
Helen merasa terkejut saat melihat tulisan tersebut di papan tulis penanda sebuah restoran. Ia tak habis pikir sebuah restoran melakukan hal itu dan tak mengerti apa maksud di balik tindakan restoran tersebut. Meski ia bukan seorang Muslim, ia tetap merasa tak suka dengan tindakan restoran tersebut.
"Saya pasti tak akan pergi ke tempat di mana teman-teman Muslim saya tak disambut dengan baik," terang Helen melalui akun Facebook pribadinya.
Foto yang diunggah oleh Helen ini kemudian disebarkan kembali oleh sebuah grup di Facebook bernama Boycott Halal in Australia? No Way. Moderator dari grup tersebut menyatakan pada Brisbane Times bahwa foto tersebut telah disebarkan oleh banyak orang secara luas. Tanggapan terkait foto ini pun beragam, mulai dari kemarahan hingga tak memberi ampun terhadap tindakan restoran tersebut.
Juru Bicara Dewan Daerah Longreach mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima sejumlah komplain terkait hal ini. Juru bicara ini manyatakan bahwa pihaknya sedang mencari informasi terkait papan penanda tersebut serta akan mempertimbangkan untuk melakukan investigasi, atau setidaknya melimpahkan perkara ini pada badan terkait yang lebih sesuai.
Akan tetapi, jika ingin ditindaklanjuti sebagai kasus diskriminasi agama, harus ada seseorang yang benar-benar merupakan korban yang mengajukan komplain. "Karena itu, jika ada seorang Muslim di Longreach yang ingin memperoleh pelayanan dari Eagle's Nest Bar and Grill tapi tidak bisa karena mereka tidak melayani Muslim, maka Muslim tersebut dapat mengajukan komplain kepada ADCQ (Komisi Anti Diskriminasi Queensland)," lanjut Juru Bicara tersebut.