Ahad 21 Dec 2014 17:00 WIB

Tutty Alawiyah Dukung Perubahan Status Perguruan Islam

Rep: C83/ Red: Erdy Nasrul
Siswa madrasah saat melakukan proses pembelajaran di luar sekolah. Madrasah merupakan satu sistem pendidikan Islam.
Foto: Republika/Yasin Habibi/c
Siswa madrasah saat melakukan proses pembelajaran di luar sekolah. Madrasah merupakan satu sistem pendidikan Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat pendidikan Islam, Tutty Alawiyah mendukung langkah presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan transformasi tiga Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) dan mengubah status sembilan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Menurutnya, langkah yang ditempuh Presiden menjadi langkah untuk perbaikan kualitas pendidikan Islam.

Ia menjelaskan, dengan perubahan status ini maka akan ada perbaikan dengan penambahan program studi pada perguruan tinggi Islam. Perguruan tinggis Islama dapat menambah program srudi kekinian seperti teknologi, kedokteran dan Hukum. Dengan begini, perguruan Tinggi Islam akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas seperti ulama intelektual.

Ia berharap, untuk ke depannya akan ada banyak lagi IAIN yang akan diubah menjadi UIN dan PTAI menjadi IAIN.

"Saya kira bagus, Ini langkah yang positif dari Presiden sehingga ada perbaikan kualitas untuk sdm (Sumber Daya Manusia) nya," ujar Tutty Alawiyah kepada Republika, Sabtu (20/12).

Sebelumnya, Presiden meresmikan perubahan status tiga Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri masing-masing Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Juga diresmikan perubahan status Perguruan Tinggi Agama Islam menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) masing-masing IAIN Samarinda, IAIN Palangkaraya, IAIN Kendari, IAIN Manado, IAIN Jember, IAIN Salatiga, IAIN Purwokerto, IAIN Palopo dan IAIN Langsa.

Dalam acara tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim dan juga dihadiri para rektor UIN dan IAIN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement