Rabu 17 Dec 2014 03:26 WIB

Dalih Sekularisme, Pelajar Prancis tidak Mendapatkan Menu Halal

Muslim Prancis. Ilustrasi
Foto: .
Muslim Prancis. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Walikota Sarge-Les Le Mans enggan memberikan alternatif menu diluar daging babi kepada pelajar Muslim. Marcel Mortreau berdalih sekularisme Prancis tidak memungkinkan memenuhi permintaan orang tua Muslim.

"Kami tidak menyediakan menu sebagai respon kebutuhan agama. Ini prinsip sekularisme Prancis," kata dia seperti dilansir Muslimvillage, Rabu (17/12).

Dewan Kota pun mendukung keputusan itu. Alasannya, penambahan menu akan membebankan kerja ekstra kepada penyedia makanan di skeolah.

Secara terpisah, orang tua Muslim kecewa dengan putusan itu. "Anak kami butuh asupan dagung untuk bekerja dan berpikir.Ini diskriminasi," kata Yasmine, salah seorang orang tua pelajar Muslim.

Masalah ini bukan kali terjadi di Prancis. Pada April tahun ini, sekolah yang mendukung kelompok sayap kanan, tidak lagi melayani menu halal bagi pelajar Muslim dan Yahudi.

"Kami tidak akan memenuhi kebutuhan agama dalam menu makan siang di sekolah," kata Pemimpin kelompok sayap kanan Prancis, Marine le Pen.

Pada bulan Maret 2013 sekolah di  Arveyres, Gironde dari barat daya Perancis berhenti menawarkan menu halal. "Kami tidak meminta daging halal atau halal. Kami hanya ingin makanan dengan protein pengganti," kesal orang tua dari keluarga Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement