REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Yayasan Rumah Yatim Arrohman Indonesia Cabang Bali memberikan santunan berupa perlengkapan sekolah lengkap untuk 100 anak yatim dan dhuafa di Denpasar dan sekitarnya. Program tahunan ini berlangsung kedua kalinya di Bali sejak kantor cabang di Pulau Dewata didirikan Maret 2013 lalu.
Ketua Panitia, Fajar Maulana Sidik mengatakan yayasan lebih fokus kepada anak-anak yatim dan dhuafa di level pendidikan dasar dan menengah pertama. Dari 100 anak yang disantuni, 60 persennya perempuan dan 15 di antaranya merupakan nonmuslim mengingat keberagaman umat beragama di Bali.
"Kami menyurvei seluruh anak yang dianggap layak mendapatkan bantuan dari banjar-banjar yang ada, khususnya di Denpasar Barat," kata Fajar kepada ROL, Ahad (14/12).
Panitia sebelumnya melakukan sosialisasi kepada 14 kepala dusun di Denpasar Barat terkait kegiatan 'Rumah Yatim Launching Back to School.' Hal tersebut juga dibantu oleh belasan volunteer Rumah Yatim Arrohman Indonesia Cabang Bali yang didominasi mahasiswa, seperti dari Universitas Udayana, STIKOM, dan Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Bali.
Ni Made Muliasih, seorang anak penerima santunan mengaku senang sekali mendapatkan bantuan. Siswi kelas enam SD Negeri 23 Pemecutan itu merupakan anak dari seorang ayah buruh bangunan dan ibu yang tak bekerja. Meski demikian, Ni Made selalu rangking pertama di kelasnya.
"Saya senang sekali. Semoga Rumah Yatim bertambah bagus dan maju," ujar Ni Made.
Perempuan berambut panjang ini mengatakan dia tak hanya mendapat santunan, melainkan juga bimbingan belajar umum, les Bahasa Inggris, dan les komputer. Ni Made begitu bersemangat belajar dan mempertahankan prestasi demi cita-citanya melanjutkan pendidikan ke sekolah favoritnya, SMP Negeri 7 Denpasar.