REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, mengimbau Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Nahdatul Ulama (NU) mampu membendung paham radikal yang muncul akhir-akhir ini.
"Ormas NU pola pikirnya rasional, apalagi orang Sumbar yang berpikir sangat rasional," katanya saat menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) NU Sumatera Barat (Sumbar) di Padang, Selasa (9/12).
Ia mengatakan, paham-paham radikal tersebut akhir-akhir ini muncul di belahan dunia mulai masuk ke kehidupan beragama masyarakat Indonesia. Menag berharap agar NU mampu memilah paham yang beredar tersebut. "Kemudian ambillah yang terbaik untuk diterapkan," katanya.
Dia menyebutkan, corak Islam yang mayoritas di Indonesia adalah "Ahlussunnah Wal Jamaah". Dimana corak tersebut mampu membawa rahmat (kebaikan) bagi semua. "Ini merupakan corak khas Islam Indonesia, dimana corak tersebut tidak dimiliki negara lain," kata dia.
Untuk itu, dia meminta NU agar mempertahankan corak Islam Indonesia yang memiliki karakteristik tersendiri tersebut.
Hal itu, ditekankannya karena banyaknya paham-paham radikal yang muncul di Indonesia akhir ini.