REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wachidah Handasah
TOKYO -- Berwisata ke Jepang? Dulu, hal itu cukup memusingkan bagi pelancong Muslim. Penyebabnya tak lain karena sulitnya mendapatkan makanan halal di Negeri Matahari Terbit tersebut.
Perlahan tapi pasti, Jepang berupaya meluruhkan kesan buruk itu. Tampaknya, upaya itu mulai membuahkan hasil. Restoran yang menyajikan makanan halal tak sulit lagi ditemui, bahkan beberapa di antaranya menawarkan olahan daging halal dalam daftar menunya.
Beberapa kegiatan yang terkait dengan kehalalan pun telah digelar di Jepang, khususnya Tokyo, di antaranya seminar wisata halal.
Sementara, perhelatan yang jauh lebih besar, yakni halal expo, baru saja digelar, tepatnya 26-27 November lalu. Dalam pameran ini ditampilkan berbagai produk halal buatan Jepang.
Kemudahan akses terhadap makanan halal di Jepang terasa kian penting jika mengingat negeri ini akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020.
''Bisa Anda bayangkan, berapa banyak atlet Muslim yang bakal datang ke Tokyo? Mereka harus diberi makan, bukan?'' kata Datuk Ibrahim Haji Ahmad Badawi, pimpinan perusahaan makanan Malaysia, Brahim's, saat berbicara pada seminar wisata halal di Tokyo, belum lama ini.
Jepang, seperti dilansir kantor berita AFP, memang hanya memiliki 100 ribu penduduk Muslim. Namun, jumlah umat Islam yang melancong ke negara ini terus meningkat. Data menunjukkan, wisatawan Muslim di Jepang tumbuh rata-rata 7,2 persen dalam kurun waktu 2004-2013.
Diprediksi, pertumbuhan itu akan melonjak menjadi rata-rata 18,7 persen pada tujuh tahun mendatang. Sementara, dibandingkan negara-negara lain di dunia, peringkat pariwisata Muslim di Jepang naik tajam dari posisi 50 ke posisi 40 hanya dalam waktu satu tahun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika