REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengatakan, dalam konteks tantangan dunia global, hijrah mental memiliki makna yang sangat penting untuk melakukan perubahan yang lebih baik.
Sebab masih banyak yang mengaku sebagai Islam namun menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak amanah dan jauh dari nilai- nilai yang diajarkan Islam. “Karena itu, selain menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, hijrah mental akan membawa Islam kembali menemukan kejayaan bagi peradaban dunia,” tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.
Wakil Ketua Umum MUI, Dr KH Ma’ruf Amin menekankan, saat ini umat Islam telah ‘tercerai berai’ dan sulit untuk bersatu. Untuk mengembalikan kembali pada posisi umat terbaik dan khaira ummah maka harus dilakukan perubahan agar umat Islam tidak hanya besar dalam jumlah. Namun, juga besar peranannya dalam melakukan perubahan di masyarakat maupun dunia.
Ini hanya dapat dilakukan dengan mengikuti dan meneladani secara sabar setiap tahapan- tahapan yang telah dilakukan Rasulullah dalam membangun masyarakat ideal atau madani. “Sehingga pada akhirnya dapat terbentuk –minimal mendekati—masyarakat madani yang oleh Alquran disebut khaira ummah,” tambahnya.