Rabu 03 Dec 2014 18:07 WIB

Ada Nabi Palsu di Penjara, Ini Penyebabnya

Rep: cr02/ Red: Agung Sasongko
Nabi Palsu (ilustrasi)
Foto: Antara/ca
Nabi Palsu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar tafsir dari Institut Ilmu Alquran (IIQ), Ahsin Sakho mengatakan, perlunya perhatian khusus untuk melakukan pembinaan akidah dan ahlak di dalam penjara.  Ahsin menilai kurangnya perhatian serta minimnya syiar Islam di dalam penjara menjadi salah satu penyebab munculnya aliran sesat dan nabi palsu.

Menurut Ahsin, hal tersebut merupakan pekerjaan rumah bagi umat Muslim di Indonesia.  "Ini tugas berat bagi kita sebagai umat Muslim ini lebih semangat lagi menyampaikan syiar Islam," kata Ahsin kepada ROL, Rabu (3/12).

Selain itu, seluruh ulama dan umat Muslim yang memiliki ilmu harus memberikan pendidikan tentang agama yang benar.

"Adakan kembali majelis talim mengajak mereka yang muslim untuk membaca dan menghafal Alquran," ujar Ahsin.

Namun, Ahsin menghimbau agar umat Islam tidak bertindak anarkis terhadap nabi palsu tersebut. Menurutnya, orang yang mengaku nabi palsu tersebut harus dibina dengan baik dan mengajaknya untuk kembali ke jalan yang benar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement