Senin 01 Dec 2014 19:54 WIB

Pengamat: Tak Beretika Kejar Demonstran ke Mushala

Rep: c73/ Red: Agung Sasongko
Petugas kepolisian memukul mundur pengunjukrasa yang ingin menguasai kantor RRI di halaman kantor Radio Republik Indonesia (RRI) di Pekanbaru, Riau,
Foto: Antara
Petugas kepolisian memukul mundur pengunjukrasa yang ingin menguasai kantor RRI di halaman kantor Radio Republik Indonesia (RRI) di Pekanbaru, Riau,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kepolisian dari Universitas Indonesia, Erlangga Masdiana, mengatakan, tindakan polisi yang melakukan pengejaran terhadap demonstran mahasiswa hingga ke mushala dinilai sangat berlebihan. Meski mengekspresikan pendapat adalah hak setiap warga negara.

"Kalau polisi ke mushala sudah sangat berlebihan dan tidak melihat etika dengan memasuki masjid dan memukuli mahasiswa. Sebaiknya, polisi jangan berlebihan menangani berbagai hal untuk mengatasi demonstran," kata pengamat yang juga kriminolog ini kepada ROL, Senin (1/12).

Erlangga menilai, polisi kini tampak kehilangan arah dalam menangani berbagai macam kasus demonstrasi. Bahkan menurutnya, tindakan polisi bisa dinilai tampak over active. Dengan bertindak berlebihan, agar tampak mendukung kepentingan pemerintah.

"Dalam tanda kutip cari muka untuk terlihat bagus kinerjanya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement