Ahad 23 Nov 2014 14:22 WIB

Ulama Asia Tenggara akan Deklarasikan Persatuan

Hidayat Nur Wahid
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tokoh agama Islam dari negara-ngara di Asia Tenggara akan mendeklarasikan ikatan ulama dan da'i sekaligus menyelenggarakan muktamar I di Depok, Jawa Barat, pada 28-29 Nopomber 2014.

"Diselenggarakannya deklarasi sekaligus muktamar I Ikatan Ulama dan Da'i se-Asia Tenggara ini untuk menegaskan eksistensi keteladanan ulama Islam serta sebagai wadah konsolidasi para ulama dan da'i se-Asia Tenggara," kata Panitia Inisiator Konferensi Muhammad Zaitun Rasmin melalui siaran persnya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, deklarasi dan muktamar I Ikatan Ulama dan Da'i se-Asia Tenggara ini akan dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan ulama dan da'i dari negara-negara ASEAN dan Timor Leste.

Deklarasi dan muktamar I Ikatan Ulama dan Da'i se-Asia Tenggara ini menampilkan tema "Membangun Peradaban Asia Tenggara dengan Prinsip Moderat".

Dijadwalkan akan hadirnya juga tokoh-tokoh Islam dari birokrat dan penasihat yang akan memberikan sambutan, yakni Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Hamzah Zainuddin, Gubernur Jawa Barat Akhmad Heryawan, tokoh Islam dari Thailand Ismail Luthfi, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin, serta Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid, yang akan menjadi pembicara utama.

Zaitun Rasmin menjelaskan, dasar pemikiran dan pertimbangan dideklarasikannya organisasi ini bahwa kehadiran ulama dan da'i di tengah umat Islam sebagai referensi nyata masih terus berlangsung.

"Pada saat legitimasi umat Islam menurun terhadap ketokohan semu, maka nilai-nilai agama Islam hanya dianggap sebagai pemanis untuk sebuah kepentingan," katanya.

Ulama dan da'i sebagai pendakwah yang menyerukan nilai-nilai kebenaran, kata dia, diharapkan dapat menjadi tokoh panutuan masyarakat muslim.

Ditambah dengan kekuatan ilmu pengetahuan dan integritas tinggi dari ulama dan da'i, menurut dia, diharapkan dapat memberikan solusi kepada umat Islam dalam pencarian terhadap figur pemimpin ideal.

"Ilmu pengetahuan dan integritas tinggi diharapkan dapat menjadi keseimbangan dalam berperilaku," katanya.

Menurut dia, ulama dan da'i selayaknya menjalankan peran ini dengan sebaik-baiknya agar kekosongan figur dan teladan yang terjadi pada saat ini dapat teratasi.

Upaya untuk saling mengingatkan sesama ulama dan da'i, kata dia, patut untuk dijalankan agar tiang nasihat bisa tegak.

Karena itu, pendirian forum-forum ulama atau ikatan dan lembaga-lembaga persatuan da'i, sekaligus pertemuan-pertemuan konsolidatif atau konferensi dan muktamar berskala luas, dapat menjadi solusi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement