Kamis 20 Nov 2014 20:07 WIB

Muhammadiyah Ingin Rancang Konsep Perdamaian Dunia

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Din Syamsuddin
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk kelima kalinya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Cheng Ho Multiculture Trust of Malaysia dan Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) menggelar World Peace Forum (WPF) selama empat hari, 20-23 November 2014 di Century Park Hotel.

Acara yang mengusung tema Quest for Peace: Sharing Lessons From Conflict Resolution ini memiliki misi utama membangun persepsi yang sama dari semua warga dunia, dalam mengonsepkan perdamaian dan interaksi produktif satu sama lain.

"Setiap kasus konflik di dunia memiliki tantangan khas, unik dan berbeda-beda, makanya harus dikaji strategi resolusi konflik agar perdamaian dunia terwujud," kata Ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam sambutan pembukaan WPF di Gedung Nusantara IV Kompleks DPR RI, Rabu (20/11) malam.

Din lantas menyebut tiga pokok bahasan yang menjadi tujuan WPF kelima ini yakni pertama-tama menelisik urgensi resolusi konflik dan sejauh mana resolusi konflik tersebut mampu menjalankan fungsinya sebagai dasar untuk membangun perdamaian.

Pembahasan selanjutnya, kata dia, merumuskan tentang apa yang dapat dipelajari dari keberhasilan dan kegagalan penyelesaian konflik yang dirancang dan diimplementasikan di berbagai belahan dunia.

Kemudian pada akhirnya, diharapkan WPF dapat mempromosikan prinsip-prinsip, proses dan metode resolusi konflik dalam membawa perdamaian ke wilayah yang dilanda konflik.

Lebih dari dua ratus partisipan yang terdiri dari para tokoh agama, Intelektual, akademisi, politikus, aktivis dan wartawan dari berbagai belahan dunia menghadiri acara tersebut.

Pembukaan WPF yang  sekaligus memperingati usia ke 102 Muhammadiyah dihadiri pula oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta sejumlah tokoh negara lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement