Kamis 20 Nov 2014 09:46 WIB

Memakmurkan Masjid Mesti Jadi Prioritas

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Pengajian di Masjid Al-Falah Philadelphia.
Foto: voa
Pengajian di Masjid Al-Falah Philadelphia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tujuan utama pendirian masjid selain sebagai tempat ibadah bagi umat Islam, juga menjadi tempat silaturahim antarwarga serta tempat kegiatan keagamaan dan pendidikan.

Makanya, memakmurkan masjid lebih utama ketimbang hanya memperbanyak masjid tapi membiarkannya lengang.

“Prinsipnya, masjid dibangun kalau memang dibutuhkan, kalau tidak dibutuhkan, tidak usah membangun,” kata Sekretaris Bidang Dakwah DMI Ahmad Yani kepada Republika, Rabu (19/11).

Berdasarkan informasi yang ia dengar dari salah satu sumber DMI, pertumbuhan gereja lebih tinggi dari pada masjid. Menanggapi fakta tersebut, ia menegaskan pembangunan masjid disesuaikan dengan jumlah penduduk muslimnya.

Jika di suatu tempat pemukiman baru terdapat banyak muslim, atau ada sekumpulam muslim pekerja yang membutuhkan masjid, maka perlulah membangun masjid.

Lagi pula, pesatnya pertumbuhan gereja di Indonesia disebabkan banyaknya sekte di Kristen yang tidak memungkinkan mereka beribadah dalam satu gereja yang sama.

Tidak seperti Islam, di mana penganut Muhammadiyah dapat beribadah di masjidnya orang Nahdlatul Ulama, begitupun sebaliknya. Asalkan ia Islam, ia bebas beribadah di masjid manapun.

Dalam pantauannya pula, gereja-gereja di daerah ada yang sampai ditumbuhi ilalang dan tidak terawat, karena memang tidak ada umat yang mengurus ataupun beribadah di sana.

Masjid, kata Ahmad Yani, tidak boleh berada di situasi serupa. Masjid harus makmur, dan jika didirikan, jamaahnya dapat memaksimalkan pemanfaatannya untuk beribadah dan kegiatan positif lainnya.

Ditambahkannya, kekuatan ekonomi masyarakat jika ingin mendirikan masjid tergolong kuat. Jika dibuka pintu sumbangan, maka akan banyak yang menyumbang.

Belum lagi saluran dana dari luar negeri seperti lembaga-lembaga timur tengah yang siap mendanai pembangunan masjid.

Jadi bukan persoalan bisa atau tidak masyarakat mendanai pembangunan masjid, tapi proses tersebut mesti memperhatikan keberadaan jamaahnya kelak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement