REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial di dunia maya kerap menjadi wahana penistaan agama oleh segelintir pihak yang tak bertanggung jawab. Untuk itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak Pemerintah untuk segera menemukan dan menindak keras pelakunya.
"Penista agama dalam media apa pun berbahaya," kata Wakil Ketua MUI, KH Ma'ruf Amin, di Jakarta, Selasa (18/11).
Bahkan, kata KH Ma'ruf Amin, penistaan agama di dunia maya jauh lebih berbahaya tinimbang terang-terangan di dunia nyata. Sebab, identitas diri mereka tersembunyi. Kemudian, dewasa ini hampir semua lapisan masyarakat mampu mengakses sumber informasi secara instan di dunia maya. Apalagi, mayoritas pengguna //gadget// adalah anak-anak muda.
"Bahkan anak kecil kini sudah pintar mengakses internet," ujar KH Ma'ruf Amin.
Menurut dia, dunia maya lebih luas jangkauannya kepada masyarakat. Oleh karena itu, para penista agama dapat bergerak lebih leluasa dalam menyebarkan kebencian. Bahkan, hal ini dapat dipandang sebagai lemahnya perlindungan Negara terhadap umat beragama.