REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Proyek Masjid Camlica di Turki akan menjadi yang terbesar dalam sejarah Republik Turki dan direncanakan menjadi masjid anti-diskriminasi bagi kaum perempuan.
Hal tersebut karena keterlibatan dua arsitek wanita yakni Bahar Mızrak dan Hayriye Gül Totu. Mereka juga menyiapkan anggaran sekitar 150 juta Liras Turki untuk proyek tersebut.
“Masjid ini akan positif dalam menghapus diskriminasi terhadap perempuan,” kata Presiden Yayasan Masjid dan insinyur proyek Metin Külünk.
Dijelaskannya, masjid akan memiliki tempat terpisah untuk bersuci perempuan serta lorong khusus untuk shalat. Juga dimungkinkan ada ruangan khusus untuk perawatan anak-anak.
Dibangun di atas lahan seluas tiga hektar di distrik Üsküdar Istanbul, Masjid Camlica juga akan menyediakan area khusus bagi penyandang cacat, podium pengunjung yang ingin mengamati orang-orang berdoa, galeri seni dan museum Islam serta perpustakaan. Masjid juga menyediakan area parkir mobil untuk 3.500 kendaraan.
Sebuah terowongan juga akan dibangun di antara masjid dan daerah pemukiman terdekat untuk memungkinkan lebih banyak orang untuk menjangkau masjid. Di samping itu, terowongan juga akan menghindari kemacetan lalu lintas.
Namun, proyek terowongan sepanjang tiga kilometer yang menghubungkan Camlica Hill dan Libadiye Crossing tersebut masih menemui perdebatan.
Beberapa anggota dewan kota dari oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) menolaknya sementara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) menyatakan kesetujuannya.