REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Masjid di daerah sangat diandalkan keberadaannya oleh masyarakat sebagai sarana beribadah, bersilaturahim, pendidikan dan banyak fungsi lainnya.
Namun, dalam melancarkan kegiatan tersebut, mereka kerap dihadapkan pada permasalahan fasilitas memadai yang disediakan masjid, misalnya dari segi kelayakan bangunannya.
Yayasan Masjid Nusantara (YMN) mengambil bagian yakni dengan berupaya menghadirkan masjid yang kokoh, nyaman dan makmur di tengah kegersangan masyarakat Indonesia akan masjid yang ideal.
Hal tersebut dibuktikan dengan membangun 23 masjid di daerah, merenovasi 148 masjid, membangun 6 toilet dan tempat wudhu serta menyalurkan 3.300 mukena.
Baru-baru ini, YMN merenovasi satu-satunya masjid di kawasan Kampung Cikarikil, Desa Margamulya, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut Selatan. Masjid Al Hidayah, kondisinya rusak berat dengan bangunan yang sudah tidak layak pakai.
Maka, YMN pun membantu merenovasi hingga saat ini berada pada tahap pembuatan pondasi dan kolom balok.
“Selama 10 tahun, warga telah berupaya untuk merenovasi Masjid Al Hidayah, namun keterbatasan dana yang dimiliki menyebabkan renovasi berjalan sangat lambat,” tutur Direktur YMN Muhammad Sobirin, Selasa (11/11).
Kondisi tersebut, lanjut dia, bahkan tetap digunakan meski sudah membahayakan jiwa. Diceritakannya, aktivitas masyarakat sekitar masjid pun tidak surut. Masyarakat masih rutin menggunakan Masjid Al Hidayah untuk shalat berjamaah dan pengajian.
Tingginya kesadaran masyarakat untuk beribadah di masjid berdampak pada kurangnya ruang masjid untuk menampung jamaah di saat-saat tertentu.
Ia pun berharap, setelah direnovasi dan bangunan diperluas, tidak ada lagi jamaah yang tidak kebagian tempat. Intensitas dan kualitas aktivitas yang dilakukan di masjid ini pun diharapkan meningkat dengan kondisi masjid yang nantinya nyaman.