REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan Uskup Agung Canterbury mendukung penggunaan hijab dan niqab dikalangan
guru sekolah dasar. Ia menyebut larangan penggunaan hijab dan niqab merupakan bentuk kepanikan yang justru melahirkan kebijakan keliru.
"Seperti saat saya belajar bahasa. Saya belajar tidak hanya untuk mengidentifikasi objek, tapi bagaimana saya berinteraksi dengan pembicara lain," kata LOrd Rowan Williams, seperti dilansir The Telegraph, Selasa (11/11).
"Kita semua tahu apa yang terjadi ketika orang yang tidak belajar bahasa itu tidak akan memahami nada, timbre dan lainnya. Saya kira konteks ini sesuai dengan larangan guru sekolah dasar mengenakan niqab," tambahnya.
"Saya melihat ini merupakan rasa panik. Dan saya bisa melihat dari mana itu asalnya," ucap dia.
Ini bukan pertama kalinya Uskup Agung mendukung hak perempuan Muslim. Pada tahun 2006, Lord Williams memperingatkan kebijakan melarang ajaran agama lain merupakan politik yang berbahaya. Ia juga menyerukan diberlakukan hukum syariah di Inggris. Sebab itu akan mencairkan hubungan antara warga Inggris dan umat Islam.