REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA—Memperhatikan sistem kerja yang berlangsung di Kementerian Agama (Kemenag), Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin meminta seluruh pegawai termasuk dirinya sendiri agar tak terjebak rutinitas harian kantor melalui lima nilai sikap berintegritas.
“Tidak bisa begitu, menjadi pegawai Kemenag harus bisa berinovasi,” katanya pada acara peletakan batu pertama proyek pembangunan Menara Kembar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Rabu (5/11).
Dengan bantuan Emotional and Spiritual Quotient (ESQ) ia berhasil merampungkan lima nilai integritas yang rencananya akan diluncurkan pada Kamis siang (6/11) di kantor Kemenag Jakarta. Kelima nilai sikap tersebut pun mulai diinternalisasikan kepada seluruh pegawai Kemenag.
“Bekerja di Kemenag harus dibarengi pemaknaan dan semangat ibadah yang ikhlas berkualitas. Didukung sikap profesional, di mana ada rasa tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, jangan sampai membiarkan diri sendiri bekerja seperti mesin,” tegasnya.
Tanggung jawab juga menjadi hal lain yang mesti diperhatikan. Terlebih gaji yang diperoleh pegawai berasal dari uang masyarakat.
Amanah yang diemban bagi pelayanan terbaik di bidang agama untuk masyarakat harus diperhatikan, jangan sampai dikhianati.
Ide merancang lima nilai integritas tersebut bermula dari keinginannya yang ingin mengembalikan citra dan kepercayaan baik Kemenag di mata publik dengan dibuktikan dengan kinerja yang baik.
Maka, upaya pelayanan kepada publik berbasis akuntabilitas dan transparansi harus didukung oleh pelayanan yang ikhlas dari seluruh pegawainya.
“Apalagi kita ini menyandang kata agama yang dalam persepsi publik, agama itu sangat baik dan semua pegawainya otomatis harus baik dan bermoral,” tuturnya.