Ahad 02 Nov 2014 13:56 WIB

Ini Bedanya Pemikiran Ibnu Kaldun dan Ahli Ekonomi Barat

Rep: cr02/ Red: Agung Sasongko
Ibnu Khaldun
Foto: blogspot
Ibnu Khaldun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Khaldun merupakan seorang cendikiawan Muslim dengan sumbangsih pemikiran yang luar biasa diberbagai bidang. Salah satu sumbangih terbesar Ibnu Khaldun adalah pemikirannya dibidang ekonomi.

Sebelum Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di dunia Barat masih bersifat normatif, ada kalanya dikaji dari perspektif  hukum, moral, dan adapula dari perspektif filsafat. Karya-karya tentang ekonomi oleh para imuwan Barat, seperti ilmuwan Yunani dan zaman Scholastic bercorak tidak ilmiah, karena pemikir zaman pertengahan tersebut memasukkan kajian ekonomi dalam kajian moral dan hukum.

Melalui bukunya yang terkenal, Al-Muqadimmah, cendikiawan Muslim yang bernama asli Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan meletakan dasar pemikiran ekonomi secara empiris dan aktual.

Ibnu Khaldun berpandangan pada dasarnya negera-negara berdiri bergantung pada generasi pertama (pendiri negara) yang memiliki tekad dan kekuatan untuk mendirikan negara. Lalu, disusul oleh generasi ke dua yang menikmati kestabilan dan kemakmuran yang ditinggalkan generasi pertama.

Kemudian, akan datang generasi ke tiga yang tumbuh menuju ketenangan, kesenangan, dan terbujuk oleh materi sehingga sedikit demi sedikit bangunan-bangunan spiritual melemah dan negara itu pun hancur, baik akibat kelemahan internal maupun karena serangan musuh-musuh yang kuat dari luar yang selalu mengawasi kelemahannya seperti dikutip Heritagemuslim, Ahad (2/11).

Menurutnya, Kehancuran suatu negara, masyarakat, atau pun secara individu dapat disebabkan oleh lemahnya nilai-nilai spritual. Ia mengungkapkan bahwa pendidikan agama sangat penting sebagai dasar untuk menjadikan insan yang beriman dan bertakwa untuk kemaslahatan umat.

“Ketahuilah bahwa pendidikan Alquran termasuk syiar agama yang diterima oleh umat Islam di seluruh dunia Islam. Oleh karena itu pendidikan Alquran dapat meresap ke dalam hati dan memperkuat iman. Dan pengajaran Alquran pun patut diutamakan sebelum mengembangkan ilmu-ilmu yang lain,” ujar Ibnu Khaldun di dalam bukunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement