REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Sragen peduli terhadap pelajar pintar dari keluarga miskin. Bentuk keperdulian lembaga ini diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan pendidikan bagi pelajar tingkat SMA, SMK, MA serta mahasiswa.
Tercatat seratus pelajar tingkat SMA atau sederajat dari 20 sekolah negeri dan swasta dari keluarga miskin di Kabupaten Sragen menerima bantuan pendidikan. Setiap siswa menerima dana bantuan Rp 300 ribu. Sehingga total dana zakat diberikan total Rp 30 juta.
Selain siswa, Baznas Kabupaten Sragen juga memberikan biaya pendidikan bagi mahasiswa dan bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan PAUD, TK, RA, BA.
Ketua Bazda Sragen, Mahmudi, mengatakan, pemberian beasiswa diberikan kepada 20 mahasiswa dari berbagai PTN dan PTS.
Setiap mahasiswa menerima dana Rp 3 juta. Selain itu, juga diberikan bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan PAUD, TK, RA, BA untuk sepuluh sekolah masing-masing senilai Rp 1 juta.
Mahmudi menjelaskan, program mahasiswa asuh pemberian bantuan biaya kuliah untuk mahasiswa mulai dari semester satu hingga delapan untuk S-1 dan sampai semester enam untuk D III. Untuk mahasiswa asuh lama lima orang dan mahasiswa baru sebanyak lima orang.
Tujuan pemberian beasiswa ini, agar anak berprestasi dari keluarga tidak mampu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Dan, tidak putus kuliah di tengah jalan.
Di Kabupaten Sukoharjo, Bupati Wardoyo Wijaya, menyerahkan bantuan beasiswa kepada 419 siswa SMA, SMK kurang mampu. Setiap siswa menerima Rp 1 juta untuk biaya sekolah selama satu tahun.
Bupati berpesan, agar bantuan dari APBD itu digunakan sebagaimana mestinya. ''Tidak malah dimanfaatkan untuk kesenangan. Apalagi, membeli handphone,'' pintanya.
''Beasiswa buat beli buku atau alat tulis. Jangan buat beli handpone bekas untuk buka internet yang isinya aneh-aneh. Sudah saatnya siswa harus belajar sungguh-sungguh,'' kata Bupati Wardoyo.