REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA–Pameo ‘orang sekitar masjid miskin,’ sekarang berubah ‘orang sekitar masjid mulai rajin’ mulai terwujud dengan upaya pemberdayaan masjid berbasis ekonomi masyarakat.
“Awalnya, hanya satu dua masjid yang diberdayakan di Yogyakarta dan sekitarnya. Namun kini pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui masjid sudah merambah seluruh wilayah Indonesia,” kata Ketua Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) Haryono Suyono, Rabu (29/10).
Gerakan tersebut dipelopori oleh Maksudin, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, beberapa tahun lalu.
Posdaya yang semula berpusat di masjid, kini sudah merambah ke kampung sekitar masjid. Saat ini, banyak masjid yang menyediakan bibit tanaman sayuran yang dibagikan secara gratis kepada jamaah.
Para jamaah diminta untuk menanam dalam pot di rumah masing-masing dan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun, kalau bisa menghasilkan lebih diperbolehkan untuk menjualnya.
Untuk pengadaan bibit tanaman, masjid menyediakan kotak infak bagi jamaah yang ingin menyumbangkan sebagian dari hartanya. Sehingga di masjid ada banyak kotak amal yang bertujuan untuk mendapatkan dana untuk pendidikan, kebun bergizi dan lain-lain.
“Yang saya tahu, ada masjid di Pacitan Jawa Timur, dulu halamannya kosong tidak ada tanamannya. Namun, sekarang berbagai tanaman ada di halaman masjid,” jelas Haryono.