Ahad 26 Oct 2014 22:20 WIB

Indonesia Berdaya Makmurkan Petani

Rep: c72/ Red: Agung Sasongko
Petani tebu di Kandat, Kabupaten, Kediri mengaku merugi karena rendahnya harga tebu.
Foto: Antara
Petani tebu di Kandat, Kabupaten, Kediri mengaku merugi karena rendahnya harga tebu.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dompet Dhuafa (DD) sejak 2012 telah menjalankan program Indonesia Berdaya. tujuan utama dari program Indonesia Berdaya adalah untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Jika masyarakat yang tadinya penerima bantuan dan kemudian mampu menggunakan bantuan itu untuk kegiatan yang produktif, maka masyarakat itu dapat ikut serta sebagai donatur sehingga dapat membantu masyarakat yang masih membutuhkan," Direktur Eksekutif DD Yuli Pujihardi saat ditemui dalam Seminar Panggung Inspirasi di Jakarta, Ahad (26/10).

Bentuk program Indonesia Berdaya salah satunya adalah kegiatan ekonomi di bidang agraris. Yuli mengatakan bidang agraris atau pertanian dipilih sebagai salah satu sektor dalam program ini karena ada beberapa hal yang memprihatinkan dalam sektor pertanian di Indonesia.

"Sebagian lahan pertanian kita dimiliki dan dikelola oleh negara lain, hal ini membuat keprihatinan tersendiri bagi kami yang kemudian memotivasi kami untuk menggiatkan program Indonesia Berdaya," ucapnya.

Ia juga mengatakan tingginya impor pasokan pangan juga merupakan hal yang menjadi latar belakang dalam program ini. Salah satu sasaran dalam Indonesia Berdaya adalah tercapainya swasembada pangan. "Indonesia Berdaya kami laksanakan dengan pemberian lahan, modal dan pembinaan dari DD kepada petani yang telah kami seleksi," ucap Yuli.

Ia mengatakan setiap petani dalam program ini akan diberikan lahan seluas sekitar dua hektar. Petani yang berhak menerima lahan seluas itu adalah petani yang telah mengikuti proses seleksi yang dilakukan DD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement