REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepekan lagi, umat Islam akan merayakan pergantian tahun hijriah. Semangat pergantian tahun ini menurut Theresa Corbin, mualaf asal New Orleans, harus dijaga.
"Mengapa, tahun hijrah adalah masa dimana Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya meninggalkan Makkah menuju Madinah. Satu perjalanan spiritual dan perjuangan guna menapaki perubahan yang lebih baik," ucap dia seperti dilansir onislam.net, Senin (20/10).
Lantas, tanya Corbin, bagaimana komunitas Muslim di Barat dan para mualaf menyikapi peristiwa tersebut. "Harus diakui banyak mualaf lebih memilih meninggalkan rumah mereka di peradaban Barat menuju Dunia Islam. Sisanya, memilih menetap karena memiliki niat mantap berdakwah sembari meluruskan kesalahpahaman tentang Islam," paparnya.
"Saya sendiri memutuskan untuk tinggal. Karena saya menemukan saudara-saudara seiman yang membantu saya."
Menurut Corbin, ada dua keluarga mualaf yang dikenalnya memutuskan untuk pindah. Kedua keluarga itu beralasan mencari tempat yang dapat menghargai keyakinan barunya sebagai Muslim. Keluarga ini menyiapkan rencana matang sehingga dengan mudah beradaptasi di lingkungan baru.
"Ada mualaf lain yang tidak merencanakan dengan baik perpindahannya hingga pada akhirnya menambah kesulitan mereka," kata dia.
Corbin mengatakan apapun dapat terjadi ketika seorang mualaf berencana hijrah. Karena, manusia pada dasarnya hanya berencana sementara putusan akhir berada ditangan Allah pemilik kehidupan.
"Disini letaknya doa agar diberikan kemudahan dalam hijrah. Rencana matang penting tapi tanpa meminta pertolongan-Nya akan mengurangi prosentasi keberhasilan Anda hijrah," kata dia.