Rabu 15 Oct 2014 17:06 WIB

Hasyim: Jangan Menggunakan Agama untuk Menghadapi Negara

Rep: c60/ Red: Joko Sadewo
Hasyim Muzadi
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi mengatakan bahwa agama dapat berperan untuk menjaga keutuhan bangsa. Pemahaman keagamaan yang dibingkai dalam konteks kebangsaan dapat meminimalisir konflik agama yang kerap terjadi di Indonesia.

“Semestinya agama digunakan untuk kepentingan NKRI untuk memperkokoh pancasila. Jangan menggunakan agama untuk mengadapi negara,” ujar Hasyim kepada Republika Online (ROL) di kediamannya di PP Alhikam, Depok, Rabu (15/10).

Menurut Hasyim, kasus pertikaian lintas agama dalam Islam merupakan dampak dari cara berfikir yang keliru dalam beragama. Sehingga mengasumsikan Negara sebagai “lawan” dari agama.

Tafsir keagamaan yang demikian biasanya berujung pada kriminalitas atas nama agama. Seperti diskriminasi terhadap aliran keagamaan yang dialami oleh minoritas.

Di sisi lain, kata Hasyim, pemerintah khususnya Kementerian Agama, hanya melakukan pekerjaan administrasi di bidang agama. Kemenag dinilai gagal menjembatani pemikiran keagamaan sehingga bisa mendukung eksistensi NKRI dan Pancasila. 

Namun, Hasyim menyatakan, pemerintah bisa menyelesaikan persoalan tersebut dengan koordinasi yang baik antara berbagai kalangan. Dia mensyaratkan adanya koordinasi yang baik antara Kemenag, Kementerian Luar Negeri, Badan Intelegen Negara dan Kejaksaan Agung.

“Kalau ada koordinasi ini bagus, pemerintah bisa melaksanankan program Zero Terorisme”.

Kemenag, bisa mengurai tafsir keagamaan yang keliru sebagai penyebab persoalan keagamaan. Kemenag bisa melakukan pendekatan pemikiran melalui dialog terhadap pemikiran keagamaan yang kontraproduktif terhadap kepentingan NKRI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement