Sabtu 11 Oct 2014 16:33 WIB

Cici Tegal Nahkodai Peringatan Tahun Baru Islam

Rep: ahmad rozali/ Red: Damanhuri Zuhri
Cici Tegal
Foto: dok Pribadi
Cici Tegal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komedian nasional, Cici Tegal, ambil bagian dalam peringatahan tahun baru Islam 1 Muharram 1436 H.

Peringatan yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia ini akan digelar di Stadiun Gelora Bung Karno pada, Ahad (26/10).

“Saya dan kawan-kawan pekerja seni banyak yang terlibat,” ujar Cici Tegal dalam konferensi pers yang digelar di Gedung MUI, Jakarta, Jumat (10/10).

Cici menyatakan dirinya telah menghubungi beberapa penyanyi untuk meramaikan acara tersebut. Beberapa penyanyi seperti Iis Dahlia dan Cristina menyatakan kesiapan untuk terlibat meramaikan acara tersebut.

“Mereka tidak diberi honor, cuma dikasih transport saja,” ujar Cici yang diplot sebagai ketua seksi acara.

Cici juga menyatakan beberapa SMA Islam mengambil bagian dalam pembukaan. Kebanyakan dari SMA Islam akan menampilkan marching band sebagai acara pembuka.

Cici menambahkan dirinya sangat setuju dengan gagasanan MUI untuk melakukan perlawanan terhadap narkoba. “Banyak sekali anak-anak kita yang menjadi korban narkoba,” ujar dia.

Cici menjelaskan, MUI akan melounching Gerakan Nasional Anti Narkoba dalam rangkaian acara tersebut.

MUI berharap dalam tahun baru Islam ini, bangsa Indonesia bisa behijrah untuk menjadi pribadi yang lebih baik khususnya dalam penggunaan narkoba.

Sekeretaris Panitia, Azrul Tanjung menyatakan, selain kehadiran beberapa artis yang akan memeriahkan, para ulama akan hadir untuk memberikan tausiah kepada umat. “KH Din syamsudin, KH Said Aqil Siroj, KH Hasyim Muzadi, Yusuf Mansur,” kata Azrul. Dia menyebut.

Dia berharap keutuhan umat islam bisa ditunjukkan dalam acara Gebyar tahun baru islam tersebut. “Tahun baru Islam, belum pernah kita laksanakan sebegitu meriah,” ujar dia.

Wakil Sekjend Amirsyah Tambunan mengkirtik umat Islam yang justeru lebih antusias memperingati tahun baru masehi.

Padahal, kata dia, umat islam di Indonesia merupakan penganut agama terbanyak di Indonesia. “Hari raya masehi begitu hingar bingar, padahal hari raya Hijriyah tidak ramai,” kata Amir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement