Kamis 09 Oct 2014 12:23 WIB

Indonesia Kaya dengan Seni Keagamaan

Rep: Syahrudin El Fikri/ Red: Maman Sudiaman
Seminar Pemetaan Seni Budaya Keagamaan Nusantara di Kemenag
Foto: Syahrudin El Fikri
Seminar Pemetaan Seni Budaya Keagamaan Nusantara di Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Negara Indonesia tak hanya kaya akan jumlah bahasa dan adat istiadatnya, tetapi juga kaya dengan kesenian tradisional bernuansa keagamaan. Jumlahnya di seluruh bumi pertiwi ini mencapai ribuan kesenian dan tradisi keagamaan. Hal ini terungkap dalam Seminar tentang Pemetaan Seni Budaya Keagamaan Nusantara yang diselenggarakan Puslitbang Lektur dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) di Bekasi, Kamis (9/10).

Seni dan budaya bernuansa keagamaan itu, antara lain berupa seni musik, seni tari, seni sastra, seni budaya, dan lainnya. Bahkan, beberapa kesenian tradisional itu bisa terlihat pada tradisi sejak kelahiran, aktivitas kehidupan, aktivitas kematian, perkawinan, dan tradisi keagamaan di bulan-bulan hijriyah.

Di wilayah Aceh, misalnya, terdapat sekitar 100 tradisi kesenian yan bernuansa keagamaan. Menurut peneliti Lektur Keagamaan Kemenag, Dr Fakhriati MA, jumlah kesenian bernuansa keagamaan di wilayah Aceh sangat banyak. Di antaranya, rabbani wahed, rateeb meusekat, likok pulo, tari ranup lampuan, rumoh Aceh, kupiah meukeutob, meunasah, rencong, dan lainnya.

“Tari Rabbani Wahed, misalnya, fungsinya bukan sekadar tarian hiburan, tetapi tarian ini juga mengandung unsur pendidikan ketuhanan, dan kepahlawanan. Demikian juga dengan tari Rateeb Meuseukat, kesenian ini sangat popular sejak zaman penjajahan Belanda, fungsinya adalah untuk menyebarkan ajaran agama Islam,” ujar Fakhriati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement