REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pelaksanaan Idul Kurban pada 5 Oktober 2014, pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI kembali menurunkan Tim Pemantau Kurban 2014. Tim ini bertugas menjamin keamanan, kehalalan dan kelayakan daging kurban, khususnya bagi masyarakat di daerah endemis anthrax.
Dalam pengawasan dan pemantauannya, Ditjen Peternakan telah menyiapkan sistem pelaporan dalam jaringan yang bertujuan memudahkan pelaporan Tim Pemantau Kurban baik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi (Jabodetabek), Jawa Barat, Banten dan di daerah lainnya. Laporan dari daerah bisa diakses secara mudah di website http://kesmavet.ditjennak.pertanian.go.id.
“Tim yang secara resmi dilepas hari ini terdiri dari seratus dokter hewan dan paramedik yang akan disebar ke lapangan di wilayah Jabodetabek,” kata Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pascapanen Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Akhmad Junaidi saat ditemui seusai acara pelepasan Tim Pemantau Kurban 2014, Rabu (1/10).
Disebutkannya, tim bertugas melaksanakan supervisi pemeriksaan dan penyeliaan dokumen kesehatan hewan, pemeriksaan distribusi hewan kurban dari asalnya hingga ke wilayah, mengawasi penyembelihan serta penanganan daging dan jeroan hewan kurban selama hari raya Kurban dan Tasyrik.
Koordinasi persiapan pengawasan hewan kurban terutama untuk daerah se-Jabodetabek, lanjut Akhmad, dilaksanakan sejak 17 September 2014. Koordinasi dilaksanakan antara Ditjen Peternakan dengan dinas Pemerintah Daerah yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan. Koordinasi pengawasan juga melibatkan perwakilan dari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, perwakilan Persatuan Dokter Hewan Indonesia, serta perwakilan dari Kementerian Agama.