REPUBLIKA.CO.ID,
"Saat ini yang tercatat, 30 juta orang miskin di Indonesia, belum yang tidak tercatat. Artinya persoalan ekonomi di Indonesia sangat parah," jelasnya.
Selain itu, dari segi pendidikan, lanjut Lili, setiap empat detik di Indonesia satu anak putus sekolah. "Saat ini ada 5,4 juta anak tidak bisa sekolah," katanya.
Dan yang paling miris ialah permasalahan narkoba. Setiap harinya 50 orang anak meninggal karena kecanduan narkoba. "Masalah seperti ini yang coba kita jauhkan dari anak-anak kita dengan adanya asrama yatim," jelasnya.
Lili juga berharap, kehadiran anak-anak dan pengurus Rumah Yatim di Kecamatan Pasar Kemis mampu berkontribusi bagi masyarakat, "Kami mohon bimbingan dan dukungan dari pemerintah," jelasnya.
"Terakhir, kami berharap seluruh anak bisa menikmati fasilitas di sini dan mampu menampung semuanya," kata lili. "Silahkan di daftarkan anak-anaknya sesuai dengan prosedur," ungkapnya.
Kehadiran Rumah Yatim Arrahman di Pasar Kemis disambut baik. Sekertaris Camat Pasar Kemis, Iis Juarsa mengatakan semoga kehadiran Rumah Yatim di Pasar Kemis bisa menjadi tempat bernaung bagi anak-anak yang membutuhkan. "Kami sebagai aparatur selalu mendukung dan berharap mampu membantu demi kebaikan anak-anak yang kuang mampu," katanya.
Menurut dia, jangan sampai mimpi anak-anak Pasar Kemis khususnya, dan Kabupaten Tangerang umumnya berakhir hanya karena kurangnya ekonomi. "Jangan sampai mereka terhenti hanya karena faktor ekonomi saja," katanya.