REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manjadda Wajada, pepatah Arab yang bermakna barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya, dipegang tegah anggota Keluarga Pensiunan Arcamanik Endah (KPAE), Kota Bandung. Mereka yang sudah tak bertugas lagi sebagai pegawai negeri sipil dan pegawai swasta itu bercita-cita mendirikan masjid di awal tahun 2000.
Dipelopori oleh pasangan suami istri H Drs Haryoso-Hj Hamisah pembangunan Masjid Asy Syifa Wal Hidayah di Jl Atletik II RT 3 RW 8, Arcamanik, Kota Bandung, yang memiliki satu kubah besar dan dua menara ini pun akhirnya terwujud pada Agustus 2003.
Banyak lika-liku pembangunan masjid yang dilakukan masyarakat muslim di tanah air. Demikian pula pembangunan masjid di atas tanah seluas 527 meter persegi ini pun menyimpan cerita yang cukup panjang. Awalnya pasangan H Haryoso-Hj Hamisah ingin mendirikan sebuah masjid di kawasan perumahan yang kini berkembang pesat tersebut.
Namun lahan yang dimiliki pasangan ini lokasinya kurang strategis. Setelah melalui survei, maka dipilihlah lokasi yang sekarang ini dijadikan masjid. Maka dibuatkan perjanjian tukar menukar lahan antara H Haryoso dengan H Yaya Suryana.
Namun proses tukar menukar lahan ini pun tak semudah yang dibayangkan karena ada kendala teknis yang harus dilalui. Namun, berbagai rintangan pun akhirnya bisa diatasi. Lahan yang dikehendaki untuk dijasikan masjid pun akhirnya terwujud.
Hingga akhirnya masjid yang dibangun dengan menghabiskan dana sekitar Rp 939 juta dan mampu menampung 300 jemaah ini diresmikan penggunaannya tanggal 23 Agustus 2003 oleh Gubernur Jabar, Danny Setiawan.
Biaya pembangunan masjid tersebut, kata Wakil Bendahara DKM Masjid Asy Syifa Wal Hidayah, Aceng Nursalim, berasal dari sumbangan dari berbagai pihak, baik perserorangan, anggota KPAE, dan hasil sewa tanah yang digunakan tower telekomunikasi.
Setelah diresmikan, kata dia, DKM masjid ini melakukan penamambahan sarana lainnya seperti fasilitas kantor, pemasangan kanopi, penambahan ruangan di lantai dua, pembangunan gapura, pembetonan jalan, hingga pemasangan kaca alumunium. ‘’Untuk tambahan ini memakan biaya Rp 381 juta,’’kata dia kepada ROL.