Senin 01 Sep 2014 04:51 WIB
Islamophobia Terus Meningkat

Politikus Negara Eropa Abaikan Pengumpulan Data Islamophobia

Rep: c91/ Red: Joko Sadewo
Aksi-aksi Islamophobia di AS yang direkam media dan CAIR
Foto: CAIR
Aksi-aksi Islamophobia di AS yang direkam media dan CAIR

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penyerangan penduduk Eropa terhadap Muslim terus meningkat, namun para

pengamat menganggap politisi Eropa mengabaikan masalah tersebut. Mereka dianggap gagal memantau atau mengumpulkan statistik tentang fenomena mengkhawatirkan tersebut.

Baca Juga

"Terlalu sedikit negara anggota Uni Eropa yang mengumpulkan data tentang kejahatan itu," ujar Andrusz dari Badan Uni Eropa untuk Hak Fundamental, seperti dilansir dari Onislam.net, Jumat (29/8). 

Ia menjelaskan, sebenarnya sudah lama Badan Uni Eropa, menghimbau pemerintah Eropa untuk mengumpulkan dan mempublikasikan data tersebut.

Di Inggris, pemerintahnya meluncurkan organisasi Tell Mama, yang bertugas mengumpulkan bukti statistik kejahatan akibat Islamophobia. Pada Januari 2012, mereka mulai mengumpulkan data insiden kekerasan dan permusuhan terhadap umat Islam, baik dalam kehidupan nyata atau lewat online.

Menurut Fiyaz Mughal, Direktur Tell Mama, organisasinya telah menyusun daftar hampir 1.200 serangan di England dan Wales selama 18 bulan.  Tercatat jumlah serangan anti-Islam meningkat hampir sepuluh kali lipat, setelah pembunuhan Drummer Lee rigby pada 2012. Jumlah serangan pun meningkat secara online, seperti di Facebook, dan Twitter.

“Ini sebenarnya demi kepentingan negara-negara untuk mengetahui  insiden apa yang terjadi dan terhadap kelompok mana, sehingga masalah dapat ditangani,” kata Andrusz. Ia menambahkan, kesadaran terhadap masalah ini meningkat secara bertahap.

Pada 2013, hanya enam dari  28 negara Uni Eropa mencatat insiden Islamophobia. Beberapa menempatkan mereka dalam kategori yang sama seperti kasus kejahatan, termasuk terhadap orang-orang Yahudi, Kristen, homoseksual dan berbagai kelompok minoritas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement