REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Kasus MERS CoV terus berkembang. WHO kembali mengumumkan kasus baru MERS CoV di Arab Saudi. Untuk itu MERS CoV penting diperhatikan terutama bagi calon jamaah haji Indonesia dibandingkan dengan Ebola.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama, ada lima alasam mengapa MERS CoV menjadi penting diperhatikan yakni:
1. MERS CoV jelas sudah ada di Arab Saudi (dimana jamaah kita sudah dan akan banyak disana). Di samping itu MERS CoV juga sudah ada di Asia, Malaysia dan Filipina dan kedua negara tersebut dekat dengan Indonesia. Sementara Ebola baru ada di empat negara Afrika
2. Angka kematian MERS CoV berkisar 30-40 persen. Hal ini meripakan angka yang tinggi. ''Ebola yang banyak diributkan, walaupun punya potensi kematian 90 persen tapi data kini menunjukkan angka kematian dibawah 60 persen, tidak jauh berbeda dengan MERS CoV,''ungkap dia.
3. Tak sampai sebulan lagi jamaah haji dari Indonesia sudah berangkat ke Arab Saudi. Karena itu sekaranglah saat yang tepat bagi para calon jamaaah memeriksakan dirinya. karena kalau punya penyakit kronik maka risiko mendapat MERS CoV jadi jauh lebih tinggi, saran dia.
4. MERS CoV menular melalui airborne, bisa lewat batuk dan lain-lain. Sedangkan Ebola baru menular kalau ada kontak langsung dengan cairan tubuh pasien
5. Keluhan awal MERS CoV bisa relatif ringan sehingga pasiennya dapat naik pesawat terbang dan menularkan ke sesama penumpang, atau membawa penyakitnya antara negara. Ebola jauh lebih berat gejala dan keluhannya, sehingga kemungkinan pasien Ebola naik pesawat jadi relatif amat kecil.
Lebih lanjut Prof Tjandra mengatakan situasi Global MERS CoV sampai pertengahan Agustus ini adalah: jumlah kasus sebanyak 838 kasus dan 293 orang diantaranya meninggal. ''Jadi angka kematian (//Case Fertility Rate// sekitar 34,96 persen,'' kata dia.
Wilayah/area (negara) terjangkit: Jordania, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Mesir, Francis, Jerman, Itali, the United Kingdom (UK), Amerika Serikat, Tunisia, Philipina, Malaysia, Libanon, Nederland dan Iran.