REPUBLIKA.CO.ID, KOLKATA -- Pemimpin komunitas Muslim India keberatan dengan izin tinggal jangka panjang yang diberikan kepada penulis anti-Islam asal Bangladesh, Taslima Nasrin.
"Bertentangan dengan praktek di India, dia mendapat izin tinggal yang sedang diperpanjang secara teratur," Zafarul-Islam Khan, presiden nasional All India Muslim Majlis-e-Mushawarat (AIMMM).
Khan mengungkap sulit untuk memahami dan merasionalisasi mengapa India dalam hal ini Kongres dan BJP, begitu tertarik untuk memberikan perlindungan bagi seseorang yang adalah buronan dari hukum di negeri sendiri.
"Saya merasa aneh bahwa penguasa yang sama, yang bersemangat untuk menawarkan perlindungan untuk orang asing, tidak repot-repot untuk melindungi salah satu seniman yang terbesar hidup, MF Husain, yang dipaksa untuk hidup di pengasingan dan harus mati di tanah asing, " kata Khan, yang juga editor surat kabar komunitas Muslim seperti dilansir dari onislam.net, Senin (18/8).
Nasrin, seorang dokter yang beralih menjadi penulis medis, melarikan diri Bangladesh pada tahun 1994 setelah bukunya "lajja" dilarang. Dalam buku itu. ia menyerukan perubahan dalam Alqur'an.
Setelah menghabiskan 11 tahun di Eropa dan Amerika Serikat, ia pindah ke India pada tahun 2004. Ia mulai tinggal di Kolkata pada tahun 2005 dengan menyewa sebuah rumah.