Ahad 17 Aug 2014 18:33 WIB

Kasus Perceraian di Indramayu Tertinggi se-Indonesia (2-habis)

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri
Perceraian/ilustrasi
Foto: familylawyerblog.org
Perceraian/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,

Anis mengungkapkan, secara persentase, sebanyak 80 persen dari keseluruhan TKI asal Indramayu memiliki permasalahan dalam rumah tangga. Hal itu dikarenakan jauhnya jarak yang memisahkan pasangan suami istri.

Salah seorang mantan TKI asal Kecamatan Indramayu yang enggan disebut namanya, mengaku terpaksa bercerai dengan suaminya. Selain tak bertanggung jawab soal nafkah, suaminya juga selingkuh dengan perempuan lain.

Ibu dua anak itu mengaku, terpaksa pergi bekerja sebagai TKI ke Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Pasalnya, suaminya tidak bisa memenuhi kebutuhan nafkah anak-anaknya.

''Saya rela pergi bekerja keluar negeri agar anak-anak bisa tetap sekolah dan hidup tanpa kekurangan,'' tuturnya. Namun, uang hasil jerih payah yang dikirimkan pada suaminya, tak sepenuhnya diberikan untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

Ternyata, sang suami juga menggunakan uang kiriman itu untuk selingkuh dengan perempuan lain. ''Akhirnya waktu saya pulang dari Arab, saya langsung minta cerai,'' tuturnya.

Untuk melanjutkan hidup, dia akhirnya kembali pergi menjadi TKI ke Arab Saudi. Uang hasil jerih payahnya dikirimkan kepada orang tuanya yang mengasuh kedua anaknya.

''Saya juga punya tabungan modal untuk buka warung kecil-kecilan,'' kata perempuan yang terakhir kali pulang sebagai TKI pada 2013 lalu itu.

Seorang mantan TKI lain mengaku terpaksa menceraikan istrinya. Pasalnya, saat dia bekerja sebagai TKI di Jepang, istrinya terbukti selingkuh dengan pria lain. ''Mungkin karena terhalang jarak yang jauh, istri jadi tergoda pria lain,'' tandas pria beranak satu itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement