Kamis 14 Aug 2014 20:28 WIB

Hasyim Muzadi: NU Jangan Jadi Pengekor

KH Hasyim Muzadi
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
KH Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Muzadi mengingatkan, agar organisasi keagamaan terbesar umat Islam di Indonesia tersebut jangan jadi pengekor. "Nahdlatul Ulama harus berperan aktif dalam kebangsaan," tandasnya pada Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan di Banjarmasin, Kamis (14/8).

Sebab, menurut salah seorang Rois Suriah Pengurus Besar (PB) NU itu, organisasi besar atau anggota dan pengikutnya yang besar, kurang berarti, jika tanpa menunjukkan peran. "Karena itu pula NU harus mempersiapkan orang agar bisa berperan aktif," lanjutnya dalam sarasehan di Swiss-Bill Hotel Borneo Banjarmasin, dengan topik, "Keagamaan, Keummatan dan Kebangsaan" tersebut.

Ia mengungkapkan, sejak dulu atau kelahirannya dan hingga kini, NU selalu turut serta berperan aktif dalam kebangsaan Indonesia. "Ke depan, NU harus lebih lagi menunjukkan peran aktif dalam kebangsaan. Apalagi sebagai organisasi keagamaan umat Islam terbesar di Indonesia," tandasnya.

Mengenai keterlibatannya sebagai pendukung pasangan calon presiden dan wakol presiden Joko Widodo dan HM Jusuf Kalla (Jokowi - JK), dia menyatakan, hal tersebut berdasarkan pemikiran dan perhitungan yang matang. "Keterlibatan saya mendukung pasangan Jokowi - JK pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Juli lalu itu, bukan ikut-ikutan, tapi atas dasar pemikiran dan pertimbangan yang matang," ujarnya.

"Insya Allah, di bawah kepemimpinan nasional Jokowi-JK nanti, Menteri Agama RI dari orang NU. Siapa orangnya, itu hal prerogatif presiden," tambah Hasyim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement