Rabu 13 Aug 2014 06:43 WIB

Menu untuk Jamaah Haji Berstandar Internasional

Rep: c78/ Red: Agung Sasongko
Katering Haji
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari
Katering Haji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil menambahkan, menu makanan yang disediakan bagi jamaah haji selama di pesawat harus memenuhi standar penerbangan internasional. Di samping itu, harus pula disesuaikan ata mendekati selera jamaah dengan menyajikan makanan khas melayu.

“Di samping harus pula diperhatikan kecukupan dan standar gizi, kalorinya juga,” katanya.

Menyambut permintaan kliennya, kedua maskapai penerbangan yakni Saudi Arabia Airlines dan Garuda Indonesia telah mempersiapkan kal tersebut. Kepada ROL, Catering Officer penerbangan Saudi Arabia Airlines Sumista Abdul Razak menyebut, makanan yang disediakan untuk jamaah haji Indonesia selama di pesawat sudah memenuhi standar internasional dari segi nilai gizi dan kandungan kalori minimal sebesar 1.500 kali per saji.

“Kita konsepnya dua kali makanan panas dan satu kali snack, pemberian makanan satu jam setelah take off dan dua jam sebelum landing,” kata dia seusai acara meal test di Bekasi. Makanan yang disediakan telah mendapatkan rujukan dari departemen kesehatan.

Selain itu, Saudi Arabia Airlines berencana menambah air mineral dan bahkan akan memasok tambahan air mineral untuk dibawa jamaah di luar pesawat. Hal tersebut merupakan permintaan pihak Kemenag ketika mencicipi makanan barusan.

Pemilihan menu, lanjut dia, tidak jauh berbeda dengan yang telah dilakukan di tahun-tahun ke belakang. “konsepnya sama yakni makanan yang sampai ke meja presentasi ini telah melewati proses yang panjang yakni 7 tahap pengecekan,” ujarnya.

Pada prinsipnya, lanjut dia, penyediaan makanan akan berusaha menyuguhkan yang memenuhi standar sehat, yaitu tidak menyebabkan mudhorot, misalnya membuat asam lambung. Dan yang terpenting, lanjut dia, makana yang disajikan bebas monosodium glutamate atau MSG.

Disinggung mengenai minuman bersoda yang akan disajikan untukjamaah selama di pesawat, ia menyebut hal tersebut sesuai dengan standar Internasional. Namun dalam pelaksanaannya nanti, penyediaan minuman bersoda akan dikurangi mengingat keberadaannya kurang dikehendaki klien.

“Lagi pula, kita juga memikirkan jamaah berusia lanjut,” terangnya. Sebagai gantinya, minumn bersoda akan ditukar denganpenambahan air mineral. Secara  umum, menu yang disajikan di antaranya nasi, lauk pauk seperti daging berbumbu juga sayuran dan buah-buahan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement