REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon jamaah haji diminta untuk tidak panik dalam menyikapi penyebaran virus ebola. Kementerian Agama diwakili oleh Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Abdul Djamil menjamin persiapan kebarangkatan haji tidak terganggu dengan keberadaan virus Ebola maupun virus Corona.
''Lagi pula informasinya masih kasuistik. Masih kasus per kasus dan mesti ada penyelidikan,'' katanya di Jakarta, Senin (11/8).
Namun Djamil tetap meminta agar para calon jamaah haji tetap berjaga dan waspada. Ia menyebut, pada 13 Agustus mendatang akan melakukan koordinasi dengan pusat kesehatan haji dan Kementerian Kesehatan dilanjutkan dengan rapat dengan Kemenkokesra.
''Jangan kemudian terlalu kita blow up, lalu jamaah kasihan, jadi takut,'' ujarnya.
Djamil mengatakan saat ini pihaknya masih terus mengkaji bagaimana cara menyikapi keberadaan virus ebola serta bagaimana melindungi dan mengantisipasi terjangkitnya jamaah haji dari virus tersebut.
''Semua harus diselidiki dan dikaji dulu. Kalau kurang akurat malah bisa membuat jamaah was-was,'' ujarnya.