REPUBLIKA.CO.ID, KASHGAR -- Imam masjid terbesar di Cina, Jume Tahir (74 tahun), dibunuh usai mengimami Shalat Subuh di Masjid Id Kah, Kashgar, Rabu (30/7). Jume diduga menjadi target pembunuhan kelompok tertentu meski sampai saat ini alasan pembunuhannya masih belum jelas.
Jume ditusuk di bagian perut dan dada. Ia meninggal tak lama setelah penusukan tersebut. Belum ada informasi dari polisi tentang pelaku pembunuhan ini.
Pembunuhan Jume terjadi dua hari setelah puluhan Muslim Xinjiang dilaporkan tewas dan terluka dalam bentrokan dengan polisi China di wilayah Yarkant. Polisi dan aparat keamanan China makin memperketat dan mengawasi Muslim Xinjiang sejak datangnya Ramadhan.
Sejumlah pemuda Xinjiang menuding polisi atau dinas rahasia China berada di balik pembunuhan Jume. Namun aparat tampaknya mencurigai kaum Uighur yang melakukan pembunuhan ini.
BBC melaporkan Jume dikenal sebagai sosok yang vokal terhadap kebijakan-kebijakan Pemerintah China di wilayah itu. Jume memiliki banyak sahabat juga dari kalangan aparat dan polisi.