Kamis 17 Jul 2014 18:15 WIB

800 Petugas Haji Disuntik Vaksin Meningitis

Rep: Zaky Al Hamzah/ Red: Nidia Zuraya
Seorang petugas haji Indonesia daerah kerja Makkah sedang melayani jamaah haji khusus yang tersesat di Masjidil Haram.
Foto: Heri Ruslan/Republika
Seorang petugas haji Indonesia daerah kerja Makkah sedang melayani jamaah haji khusus yang tersesat di Masjidil Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 800 petugas non-kloter jamaah haji mendapat suntikan vaksin meningitis dan vaksin influenza, pada Selasa (15/7) malam, dalam Pelatihan Petugas Ibadah Haji 2014 di Gedung Serbaguna Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Menurut Ketua Panitia Pelatihan, Khoirizi, pemberian kedua vaksin ini penting untuk menjaga kesehatan petugas dan jamaah haji di Arab Saudi.

Vaksin meningitis dan influenza menjadi syarat wajib bagi calon jamaah haji serta petugas haji yang melayani ratusan ribu jamaah haji selama di Makkah, Madinah dan Jeddah. "Kalau suntik vaksi meningitis gratis, sedangkan vaksin influenza dikenakan biaya yang terjangkau bagi petugas," ujarnya kepada wartawan.

Vaksin meningitis berfungsi untuk menangkal penyakit radang selaput otak. Berada dalam kondisi di tengah jutaan manusia dari berbagai daerah sangat rentan bagi penularan penyakit radang selaput otak. Makanya harus ada sistem imun yang kuat.

Saat pembukaan pelatihan petugas haji, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menegaskan perlunya vaksinasi ini. "Semoga proses vaksinasi berjalan lancar. Para petugas memang harus senantiasa terjaga kesehatannya selama di tanah suci agar pelaksanaan tugasnya dalam melayani dan melindungi jamaah haji bisa dilakukan dengan optimal," kata Menag.

Vaksinasi meningitis sendiri, menurut Menag, merupakan program rutin tahunan yang diberlakukan bagi setiap jamaah dan petugas haji Indonesia. "Saya terus mendoakan agar seluruh jamaah dan petugas haji Indonesia selalu dalam kondisi prima selama di tanah suci," kata Menag.

Agar tidak kelelahan selama bertugas, Waketum PPP ini berpesan kepada ratusan petugas agar para petugas haji mampu berpola hidup sehat. Seperti menjaga asupan makanan sehat, tidur cukup, dan selalu pasang niat bahwa melaksanakan tugas negara adalah bagian dari ibadah yang dilandasi cinta. "Cinta kepada saudara kita jamaah haji adalah wujud cinta kepada Allah SWT," pesannya.

Menurut Khoirizi, lama bertugas para petugas bervariatif antara 60 hari untuk petugas yang ditempatkan di Kota Makkah, 76 hari untuk petugas di Kota Madinah dan Jeddah saat menyambut 168 ribu jamaah haji Indonesia. Pada pertengahan September 2014, suhu udara di tiga kota tersebut diperkirakan 40 derajat celcius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement