Kamis 17 Jul 2014 16:24 WIB

Mualaf Hadapi Banyak Tantangan (1)

mualaf (ilustrasi)
Foto: onislam.net
mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Irwan Kelana

JAKARTA — Mereka yang berpindah keyakinan menjadi Muslim (mualaf) menghadapi banyak tantangan. “Menjadi mualaf tidak semudah jalan orang yang sejak lahir menjadi Muslim,” kata Sekretaris Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Ismed Hasan Putro pada Iktikaf Mualaf Nuzulul Quran di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, Senin (14/7) malam.

Acara tersebut diselenggarakan Paguyuban Mualaf Masjid Agung Sunda Kelapa yang dihadiri Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa H M Aksa Mahmud dan ratusan jamaah.

Rangkaian acaranya, antara lain, pembacaan Alquran seorang mualaf, tausiyah pertama, pukul 22.30-23.30 WIB oleh KH Mursyidi AS, dan kedua pada pukul 01.00-02.00 WIB oleh Ustaz Ahmad Kaimana (mantan pendeta).

Kemudian, dilanjutkan shalat malam berjamaah, makan sahur, dan Subuh berjamaah. Ismed menambahkan, berdasarkan pengalaman, banyak mualaf yang menghadapi penolakan dari lingkungan keluarga, pekerjaan, masyarakat, dan lainnya.

“Karena itu, seharusnya umat Islam, termasuk pengurus masjid, mendukung keberadaan mualaf,” ujar Ismed. MASK, kata dia, mendukung keberadaan mualaf, khususnya yang tergabung dalam Paguyuban Muamalaf MASK.

Dewan Pengurus MASK siap memfasilitasi kegiatan Paguyuban Mualaf MASK, termasuk kajian Islam bulanan tiap malam Ahad pekan kedua dan ketiga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement