Ahad 13 Jul 2014 00:55 WIB

Koperasi NU Luncurkan Program Nusa Makmur Syariah

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Induk Koperasi Syirkah Muawwanah Nusantara yang dikelola Pengurus Besar Nahdlatul Ulama meluncurkan Program Nusa Makmur Syariah Microfinance yang akan menyalurkan modal usaha tanpa agunan untuk industri rumah tangga kecil.

Peluncuran dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di ruang pertemuan utama Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu kemarin. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan Raptor Capital Management (RCM), salah satu perusahaan investasi syariah yang berpusat di Singapura. Program ini akan menggelontorkan dana kemitraan untuk tahap awal mencapai 250 juta dolar AS atau sekitar Rp2,7 triliun.

Menurut Sekretaris Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Achmad Solechan, dana atau modal usaha akan disalurkan melalui bank atau koperasi-koperasi primer yang menjadi mitra Inkopsimnus. Menurut Alex, panggilan akrab Achmad Solechan, DNM atau Divisi Nusa Makmur akan menggelontorkan modal usaha ke anggota untuk tahap awal maksimal Rp15 juta untuk industri rumah tangga kecil.

Ini dimaksudkan untuk pemberdayaan masyarakat NU, dalam hal ini pelaku industri rumah tangga kecil yang masih kurang memiliki aksesnya permodalan. Dana ini akan diberikan tanpa agunan, namun dengan rekomendasi dari kiai NU, sesama anggota peminjam, dan setelah melalui uji kelayakan dari koperasi yang menyalurkan," kata Alex.

Inkopsimnus diketuai oleh KH Muhyidin Arubusman yang juga salah satu ketua PBNU dengan sekretaris Mustholihin Madjid yang juga Ketua Pengurus Pusat LPNU. Divisi Nusa Makmuri diketuai oleh Fahmi Akbar Idries, kader muda NU, mantan Dirut BPR Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement