Senin 07 Jul 2014 18:45 WIB

Pemuda Muhammadiyah: Jakarta Post Ada Agenda Memancing Gejolak Sosial

Rep: Marniati/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua PP Pemuda Muhammdiyah, Saleh Daulay (kiri).
Foto: Antara
Ketua PP Pemuda Muhammdiyah, Saleh Daulay (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karikatur yang dimuat di harian Jakarta Post edisi Kamis, 3 Juli 2014, menuai kecaman dari berbagai pihak. Termasuk dari organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah. Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay, meminta pihak Jakarta Post menjelaskan tujuan dan target dari pembuatan karikatur tersebut.

"Yang perlu dijelaskan oleh Jakarta Post adalah tujuan dan target mereka dalam memublikasikan karikatur tersebut," ujar Daulay saat dihubungi Republika Online, Senin (7/7).

Dia mengatakan, redaksi koran berbahasa Inggris tersebut harus menjelaskan agenda yang ada dari pihak redaksi terkait karikatur tersebut. "Misalnya, apakah Jakarta Post sengaja memancing gejolak sosial di tengah ketatnya persaingan dalam pilpres yang akan segera digelar," katanya.

Ia menambahkan, jika pihak Jakarta Post memiliki agenda seperti itu maka perlu dilakukan pemeriksaan secara intensif terhadap awak redaksi. "Bagaimanapun, tindakan mereka bisa dinilai mengancam keamanan dan ketertiban menjelang pilpres," paparnya.

Dalam edisi yang dimuat di halaman 7, Jakarta Post memuat karikatur dengan gambar simbol Islam dalam ukuran yang cukup besar di rubrik Opini. Itu setelah karikatur tersebut menggambarkan bendera berlafaz 'laa ilaha illallah' dengan logo tengkorak yang terpasang di bendera.

Tidak sekadar itu, lafaz tahlil tersebut dipadukan dengan bendera tengkorak khas bajak laut. Kemudian, tepat di tengah tengkorak, tertera tulisan 'Allah, Rasul, Muhammad'.

Gambar tersebut memuat karikatur dalam beberapa adegan. Adegan pertama menampilkan lima orang dalam posisi berlutut dengan mata tertutup kain dalam posisi berlutut di tanah dan tangannya terikat di belakang dalam posisi ditodong senjata.

Di belakang ke lima orang itu berdiri seorang pria berjenggot serta bersorban sambil mengacungkan senjata laras panjang ke arah mereka, seolah-olah siap melakukan eksekusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement