REPUBLIKA.CO.ID, DARANJANI -- Sebuah bom meledak di dekat masjid di distrik kawasan bisnis Daranjani, Pulau Zanzibar, pada Jumat (13/6). Kepolisian setempat mengatakan, setidaknya satu orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam ledakan bom, yang terjadi di wilayah kepulauan Tanzania tersebut.
Wilayah tersebut merupakan pusat sejarah ibu kota semi-otonom kepulauan Tanzania yang terdaftar di UNESCO. Saksi mata mengatakan, korban diantaranya termasuk jama'ah yang baru saja melaksanakan shalat Maghrib berjamaah di masjid dekat lokasi ledakan.
"Saat ini, kami sedang menyelidiki jenis bahan peledak, pelaku dan motif serangan tersebut," pejabat kepolisian setempat, Mkadam Khamis mengatakan, seperti dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (14/6).
Baru-baru ini, pulau Zanzibar menjadi tuan rumah pertemuan keagamaan umat Islam dari seantero Afrika Timur. Pulau yang terkenal dengan pantai berpasir putih murni ini berpenduduk mayoritas Muslim. Setiap tahunnya, ribuan wisatawan berkunjung ke sana.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, serangan terjadi di Zanzibar dan menargetkan pemimpin-pemimpin Kristiani, gereja dan wisatawan. Sebelumnya pada Februari lalu, sebuah bom meledak di samping Katedral Anglikan di dekat Stone Town, salah satu kota tua di Zanzibar.
Pada waktu yang sama, bom juga meledak di sebuah restoran di kota tersebut. Menurut laporan, peristiwa tersebut tidak sampai memakan korban jiwa. Di sepanjang Pantai Tanzania, banyak Muslim yang merasa terpinggirkan oleh pemerintah sekuler setempat.
Sementara itu, Presiden Tanzania Jakaya Kikwete memperingatkan bahwa ketegangan agama tengah mengancam perdamaian di negara tersebut. Pulau Zanzibar mempertahankan kesatuan politik dengan Tanzania, namun memiliki parlemen dan presiden sendiri.