Selasa 10 Jun 2014 14:56 WIB

Umat Islam Diminta Sederhana Saat Puasa

Rep: C67/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Kelompok musik Love Pink Girls (LPG) beraksi memainkan sejumlah tembang Islami dalam Islamikustik di Republika Ramadhan Fair, Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Kamis (18/7).    (Republika/Agung Supriyanto)
Kelompok musik Love Pink Girls (LPG) beraksi memainkan sejumlah tembang Islami dalam Islamikustik di Republika Ramadhan Fair, Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Kamis (18/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan tidak kurang dari sebulan lagi. Atas dasar tersebut, Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), KH Satori Ismail, mengimbau kepada umat Islam untuk sederhana dalam mengonsumsi makanan.

Kiai Satori mengatakan, perilaku konsumtif yang berlebihan dilarang dalam ajaran agama Islam. Sehingga, “dituntut untuk hidup secara sederhana,” ujar Kiai Satori, Selasa (10/6) saat dihubungi RoL. Pada hari-hari biasa, kata Kiai Satori, perilaku konsumtif yang berlebihan dilarang oleh agama Islam. Apalagi ketika Ramadhan.

Dijelaskan Kiai Satori, secara umum pada bulan suci ramadhan masyarakat membelanjakan untuk makanan dengan porsi yang berbeda dengan hari biasa bermunculan.

Kendati demikian, tutur Kiai Satori, hal tersebut jangan sampai salah paham dalam memahaminya. Menurutnya, perilaku tersebut, untuk memberikan semangat dalam melaksanakan buka puasa dan pada saat sahur.

Namun, kata Kiai Satori, seharusnya,  pada saat berbuka puasa umat Islam melakukannya dengan sekadarnya. Sebab, bulan puasa menurut Kiai Satori, bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menahan hawa nafsu terhadap makanan.

Dengan melaksanakan makna dari ibadah puasa itu sendiri, kata Kiai Satori, yakni mengkonsumsi makanan secara sederhana maka, perilaku tersebut merupakan perilaku yang juga dilakukan oleh Rasulullah. Sebab, kata Kiai Satori, berpuasa untuk mendapatkan keberkahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement