REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG – Masyarakat Pasa Bawan, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) membangun Masjid Babussalam dengan biaya Rp 2,5 miliar yang bersumber dari sumbangan warga setempat.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Babussalam, Basan, mengatakan, pembangunan masjid dengan ukuran 20 x 20 meter ini menelan biaya sebanyak Rp2,5 miliar.
“Dana ini merupakan sumbangan dari masyarakat, "ninik mamak" (pemangku adat), perantau dan lainnya. Saat ini dana yang berhasil terkumpul sekitar Rp 500 juta, 300 zak semen dan lainnya," katanya, Rabu (4/6).
Masing-masing warga membantu sekitar satu sampai 10 zak semen untuk pembangunan masjid ini. Ada pula yang membantu dalam bentuk uang tunai. Bantuan itu langsung dibawa oleh mereka saat peletakan batu pertama.
Pembangunan masjid ini, kata Basan, dilakukan secara gotong royong dan ditargetkan selesai menjelang Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriyah. "Mudah-mudahan target ini akan tercapai, sehingga warga memanfaatkan masjid ini untuk menunaikan shalat lima waktu dan kegiatan lainnya."
Pembangunan Masjid Babussalam ini dilakukan karena bangunan masjid sebelumnya terlalu kecil sehingga jamaah saat shalat Jumat sampai ke teras masjid.
Selain itu, bangunan masjid sebelumnya juga mengalami retak-retak akibat gempa bumi yang melanda Sumbar pada 30 November 2009. Atas dasar ini, pengurus masjid, warga dan "ninik mamak" mengadakan pertemuan untuk membahas pembangunan masjid di lokasi yang sama.
Tokoh masyarakat Agam, Aristo Munandar, mengapresiasi semangat masyarakat Bawan dalam membangun masjid tersebut secara swadaya. "Saya yakin pembangunan masjid selesai sebelum jadwal yang telah ditentukan panitia pembangunan, karena masyarakat Bawan bersatu bahu dalam pembangunan masjid ini," katanya.