Senin 02 Jun 2014 18:02 WIB

Muslim Turki Berdoa Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid

Hagia Sophia, Istanbul, Turki.
Foto: Wikimedia
Hagia Sophia, Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID,  ISTANBUL -- Pada Subuh, Sabtu (31/5) kemarin, puluhan ribu Muslim Turki berkumpul guna melaksanakan shalat di luar masjid bersejarah Hagia Sophia. Usai melaksanakan shalat Subuh, umat Islam mendesak Perdana Menteri Turki, Reccep Tayyip Erdogan mengembalikan Hagia Sophia sebagai masjid.

"Ini permintaan serius," ucap Salih Turan, Kepala Asosiasi Pemuda Anatolia, yang telah mengumpulkan 15 juta tanda tangan untuk petisi tersebut, seperti dilansir reuters, Senin (2/6). Ia mengatakan Hagia Sophia merupakan simbol bagi dunia Islam dan simbol penaklukan Konstantinopel.

Sebelum masa penaklukan, Hagia Sophia adalah gereja. Ketika Ustmani menaklukan Konstantinopel, Aya Sofia diubah fungsinya menajdi masjid. Baru setelah kekuasaan Ustmani runtuh. Hagia Sophia difungsikan sebagai museum. Baru-baru ini, muncul keinginan warga Turki untuk mengembalikan  fungsi Hagia Sophia sebagai masjid.

Tahun lalu, Wakil Perdana Menteri Turki, Bulent Arinc menyatakan harapannya agar Hagia Sophia kembali menjadi masjid.  Namun, Ibrahim Kalin , penasihat senior Erdogan, menegaskan tidak ada rencana untuk mengubah status monumen saat ini

" Spekulasi tentang mengubahnya menjadi sebuah gereja atau masjid masih spekulasi , " kata Kalin . " Hagia Sophia telah terbuka untuk semua pengunjung dari Turki dan di seluruh dunia dan akan tetap demikian .

Secara terpisah, kubu nasionalis menilai wacana pengembalian fungsi Hagia Sophia menjadi masjid hanya akan memperkuat rasa saling curiga antara Barat dan dunia Islam. "Ada harga yang harus dibayar soal itu," kata Sahin Alpay, profesor ilmu politik di Universitas Bahcesehir.

Selain itu , Patriark Ekumenis Bartolomeus, pemimpin spiritual dari 300 juta Kristen Ortodoks di seluruh dunia , telah menyerukan Aya Sophia tinggal museum .

" Jika statusnya adalah untuk mengubah dan akan dibuka lagi sebagai tempat ibadah , maka tidak bisa dilupakan bahwa itu dibangun untuk menjadi sebuah gereja," kata Bartolomeus surat kabar Agos.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement