REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pria Muslim Inggris dari kota Bradford, Aminur Chowdhury, telah menunjukkan contoh yang luar biasa tentang bagaimana melawan rasisme.
Pada 14 Mei, Aminur Chowdhury dihina oleh seorang tunawisma bernama Ben Gallon. Alih-alih membalas atau menyerang balik, Chowdhury malah mengundang Gallon untuk mengobrol.
Setelah mereka berbincang selama 15 menit, keesokan harinya Chowdhury memberitahu Gallon tentang lowongan pekerjaan sebagai operator telepon. Ia juga membantu untuk menemukan sebuah apartemen sewaan.
"Ini adalah cara yang bagus untuk mengajari orang-orang Asia di Bradford bagaimana menanggapi rasisme,” kata Chowdhury kepada Telegraph & Argus, Ahad (1/6).
Semakin banyak kita memberikan cinta, lanjut dia, maka akan lebih banyak lagi kasih sayang yang akan didapatkan. Bradford adalah rumah bagi komunitas besar Muslim dari sub-benua India. Di tempat ini pernah teradi ketegangan antara orang Asia dan Inggris nasionalis sayap kanan.
Ia membuktikan hal tersebut ketika mengobrol dengan Ben yang menurutnya merupakan orang yang penuh semangat, menyenangkan dan sama sekali bukan orang jahat. Mengekspresikan penyesalan atas perbuatannya, Gallon mengaku kapok dengan apa yang telah dilakukannya.
“Apa yang saya katakan adalah benar-benar keluar dari karakter saya, saya sebenarnya tidak rasis,” katanya.