REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Minat masyarakat untuk beribadah umroh mengalami peningkatan. Ini menyusul panjangnya antrean haji reguler sampai saat ini. Sehingga, masyarakat mengalihkan keinginannya untuk berhaji ke umroh.
Ketua Umum Kesatuan Tour Travel Haji Umroh Republik Indonesia (KESTHURI), Asrul Aziz Taba, mengatakan peningkatan minat umroh ini terjadi sejak lima tahun terakhir. Sehingga, sekarang ini ada perubahan tren. Dulu masyarakat lebih memilih untuk berhaji, sekarang beralih ke ibadah umroh.
"Efeknya, banyak perusahaan travel umroh bermunculan di berbagai daerah," ujarnya, di Makassar, Sulsel, Jumat (30/5).
Karena itu, KESTHURI sebagai asosiasi baru siap merangkul perusahaan travel. Baik itu yang telah berizin maupun yang belum. Khusus yang belum mengantongi izin, KESTHURI akan mendorong perusahaan travel itu untuk segera menyelesaikan perizinannya. ''Supaya, usaha mereka itu tidak melanggar aturan,'' katanya.
Oya Komara (42), pemilik Travel dan Tour Zahra Oto Mandiri Bandung, Jawa Barat, mengatakan, dalam sebulan perusahaannya ini memberangkatkan dua kali jamaah umroh. Jumlah jamaahnya antara 20 sampai 45 orang dalam sekali pemberangkatan.
"Setiap bulannya pasti ada saja kelompok warga yang ingin berumroh," ujarnya.