REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Muslim Australia menyayangkan kebijakan Redlands College Brisbane yang memecat dua mahasiswi Muslim hanya karena menggenakan jilbab. "Ini bukan berita baik," ucap Principal Islamic College of Brisbane, Mubarak Noor seperti dilansir Courier Mail, Senin (26/5).
Dua mahasiswi itu diminta untuk meninggalkan kampus karena dianggap melanggar prinsip dan kebijakan kampus. "Saya memiliki kewajiban untuk memastikan elemen kmapus mendukung prinsip-prinsip ajaran Kristen," kata Principal kampus tersebut, Mark Bensley dalam selebaran terkait pemecatan itu.
"Saya telah melihat jilbab bertentangan dengan prinsip yang kami anut. Sementara, saya menghormati keinginan mereka untuk mengenakan jilbab. Saya merasa itu tidak pantas," kata dia.
Putusan itu tidak hanya disayangkan umat Islam, tetapi juga pemuka gereja. Pendeta Anneli Sinnko menilai tindakan kampus tersebut bertentangan dengan fondasi dasar iman Kristen. Secara terpisah, Juru Bicara Redlands College mengatakan kebijakan ini tidak ada hubungannya dengan intoleransi beragama.